Lintasnews5terkini.com | Denpasar – Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin bersama Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan memastikan kesiapan fasilitas kesehatan di Bali, Jumat (25/2) untuk mendukung perhelatan presidensi G20. Menkes mengatakan fasilitas kesehatan di Bali terutama rumah sakit beserta tenaga medis sudah siap.
Menkes Budi mengatakan secara nasional ketersediaan tempat tidur perawatan di rumah sakit sebanyak 400 ribu. 30% diantaranya dialokasikan untuk perawatan COVID-19.
“Jadi 120 ribu itu 30% dari 400 ribu. Kenapa 30%, Karena masih ada orang yang juga sakit jantung, sakit kanker, sakit ginjal, dan lain-lain yang harus juga dirawat,” katanya saat melakukan kunjungan ke RSUP Sanglah, Denpasar, Bali, Jumat (25/2).
Dari 120 ribu tempat tidur yang didedikasikan untuk COVID-19 sampai sekarang yang terisi cuma 38 ribu kamar. Padahal kasus COVID-19 di Indonesia terutama varian Omicron sudah lebih tinggi dari puncak varian Delta yang telah menggunakan kamar perawatan sampai 100 ribu.
“Skarang puncak kasus varian Omicron sudah lebih tinggi dari puncak Delta, namun keterpakaian kamar perawatan di rumah sakit hanya 38 ribu. Jadi temen-temen bisa lihat kebutuhan kamar perawatan di rumah sakit jauh lebih rendah dibandingkan zamannya Delta sehingga saya tidak terlalu khawatir dari kebutuhan rumah sakit untuk pelaksanaan pertemuan G20,” ucap Budi.
Menko Luhut mengapresiasi kesiapan bidang kesehatan menjelang Presidensi G20. Persiapan yang dilakukan Kementerian Kesehatan tidak hanya untuk G20 tapi secara menyeluruh untuk menangani pandemi COVID-19.
“RS Sanglah fasilitasnya sudah siap. Sekarang kami dengan pak Menkes sedang membicarakan untuk nanti kita siagakan dokter ahli. Untuk G20 ini persiapan harus selesai bulan Juni,” kata Luhut.
Direktur RSUP Sanglah dr. I Wayan Sudana mengatakan Rumah Sakit Sanglah ini merupakan salah satu rumah sakit vertikal milik Kementerian Kesehatan kelas A. Rumah sakit ini sudah berstandar internasional yang diakreditasi oleh Joint Commission Internasional (JCI), demikian juga untuk standar nasional dari Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS).
“Dengan demikian untuk standar pelayanan yang diberikan dalam rangka kita untuk melayani delegasi-delegasi apabila nanti ada yang membutuhkan pelayanan kesehatan khususnya untuk G20 ini tentunya tidak perlu khawatir lagi,” katanya.
RSUP Sanglah saat ini memiliki total 706 tempat tidur. Untuk pandemi COVID-19 disiapkan 154 tempat tidur. Dari jumlah tersebut, maksimal keterisian sekitar 46 tempat tidur lanjutnya
“Jadi sangat – sangat banyak untuk sisa ataupun boleh dikatakan tidak ada kekhawatiran untuk persiapan G20, apalagi kekhawatiran kekurangan tempat tidur,” ucapnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan sejak tingginya kasus varian Delta, pihaknya telah menyiapkan 300 tempat tidur perawatan.
“Artinya sekarang apabila 154 tempat tidur ketika itu terisi penuh, itu sangat mudah untuk kita mengkonversinya dari yang sudah siap 300 tempat tidur sebelumnya,” tutur I Wayan Sudana.
Tidak hanya soal fasilitas kesehatan yang disiapkan, ia juga menyiagakan 366 dokter spesialis dan subspesialis. Khusus untuk presidensi G20 ini ia menyiapkan dokter spesialis penyakit dalam, bedah, jantung, anestesi, parun termasuk tenaga keperawatan dengan kompetensi yang sudah dilatih sesuai standar-standar keperawatan internasional.
“Tidak hanya RSUP Sanglah yang disiapkan, tapi juga melibatkan RSUD Bali Mandara dan rs swasta yang di antaranya RS Siloam,” ucapnya.
Sumber : Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik – drg. Widyawati, MKM