Lintasnews5terkini.com | Jatim – Dalam rangka mengoptimalkan produksi sapi lokal untuk memenuhi kebutuhan komoditas daging menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional, Badan Pangan Nasional/ NFA (_National Food Agency_), bersama Direktorat Jenderal (Ditjen) Peternakan dan Kesehatan Hewan, (PKH) Kementerian Pertanian, Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur, BUMN Holding Pangan ID FOOD Group melalui PT Berdikari meninjau sentra produksi sapi lokal di Jawa Timur.
“Saya bersama Ditjen PKH Kementan dan teman-teman dari Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur, Asosiasi Pedagang Daging Indonesia, BUMN Pangan mengunjungi beberapa peternak sapi di Jatim, kalau dilihat sapi-sapi ini hasil inseminasi buatan program Kementerian Pertanian ternyata cukup berhasil, tinggal setelah ini seperti janji kita semua kemarin kita akan mobilisasi sapi dari Jawa Timur untuk pemenuhan kebutuhan Jakarta dan Bandung Raya.”Jelas Arief Prasetyo Adi, Kepala Badan Pangan Nasional /NFA saat meninjau lokasi peternak sapi di Jatim.(10/3)
Arief melanjutkan mobilisasi sapi produksi lokal ini juga melibatkan beberapa pihak seperti BUMD DKI Dharmajaya, BUMN peternakan Berdikari member of ID FOOD dan kita juga Asosiasi Pedagang Sapi Indonesia (APDI) dan Jaringan Pemotong dan Pedagang Daging Indonesia (JAPPDI) dan seluruh pemangku kepentingan terkait lainnya.
“Semua komoditas sapi ini untuk memenuhi komoditas daging sapi di pasar – pasar di Jakarta, Jawa Barat dan Banten.” Ucapnya.
“Jadi tiga Provinsi ini bisa kita _cover_ mudah-mudahan angkanya baik, sehingga peternak di daerah Jawa Timur termasuk Kediri dan beberapa sentra produksi sapi lainnya seperti Lamongan dan sentra produksi lainnya kita bisa bantu peternak dengan harga yang baik juga.”katanya.
Kemudian, lanjut Arief, Jakarta, Bandung Raya, Banten sebagai daerah minat konsumsi juga mendapat pasokan pilihan varian daging lokal selain varian impor.
“Jadi ini benar-benar harusnya bisa kita kerjakan bersama-sama,
saya minta tolong kepada Asosiasi Pedagang pasar dan BUMN Pangan untuk membantu peternak, dan harapannya teman – teman pelaku usaha peternak juga dapat bekerja sama agar _sustain_ bisnisnya.”terang Arief.
“ID Food, Berdikari sektor peternakan dan bumn lainnya yang punya kandang sapi kita akan pastikan kandang di Jakarta siap menampung beberapa sapi, saya juga dengan Menteri BUMN Erick akan siapkan kandang-kandang sapi yang direvitalisasi kembali, sudah ada dari teman – teman BUMN Pangan di Jatitujuh, kemudian yang sedang kita siapkan yaitu di Pupuk Kujang dengan kapasitas tertentu sehingga nanti bisa pemenuhan sapi sekitar Jabodetabek.”jelas Arief.
“Dari hasil peninjauan beberapa sentra produksi sapi dari peternak, rata – rata beratnya sapi mencapai 500 – 700kg / ekor, artinya hasil inseminasi buatan program Kementerian Pertanian berhasil, hasilnya kita lihat baik.”imbuhnya.
Ia melanjutkan bahwa ini menjadi bagian tugas Badan Pangan Nasional juga untuk berkolaborasi dengan Kementerian Pertanian dalam mengintegrasikan hulu hilir pangan.
“Biasanya sapi – sapi produksi lokal ini kesulitan mencari market, nah sekarang kita coba dekatkan dengan marketnya bersama bumn, Asosiasi Pedagang dan pelaku usaha lainnya. Sapi – sapi disini bagus dan besar – besar, hormat saya buat Bu Gubernur Jawa Timur, luar biasa produksi sapi bagus, kita akan dekatkan dan sambungkan dengan daerah konsumen di Jakarta.”jelasnya.
Sementara itu, Dirjen PKH, Kementerian Pertanian, Nasrullah mengatakan bersama Badan Pangan Nasional, mitra BUMN, BUMD dan Asosiasi Pemotong daging serta Pedagang menyaksikan semua ada sapi produksi lokal memenuhi komoditas daging sapi.
“Intinya kita ingin memvalidasi apakah benar ada sapi atau enggak, ini baru 1 titik lokasi di Jawa Timur, belum area lainnya di daerah Jawa Tengah untuk kita sama-sama ingin melihat memvalidasi data itu betul atau tidak, ada barang atau tidak.”Jelas Nasrullah.
Jadi, lanjut Nasrullah, memastikan lagi kepada masyarakat untuk tidak _panic buying_, akan komoditas daging, stok cukup dan saatnya sapi rakyat sapi produksi dalam negeri kita berdaulat dan mengisi sentra-sentra konsumen yang ada di Indonesia khususnya di Jabodetabek.
Sumber : Badan Pangan Nasional / NFA (National Food Agency)