Lintasnews5terkini.com | Jakarta – Salah satu faktor penting dalam pembangunan infrastruktur berkualitas yang smart dan ramah lingkungan adalah kesiapan sumber daya manusia (SDM) yang terampil, kompeten, unggul, dan dinamis. Untuk menjawab tantangan tersebut, Kementerian PUPR melalui Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) bekerjama dengan sejumlah perguruan tinggi di Indonesia mengembangkan program Magister Super Spesialis bagi ASN Kementerian PUPR dan mitra kerja sejak tahun 2020.
“Melalui program magister super spesialis, telah tersedia sejumlah beasiswa bagi para ASN Kementerian PUPR. Maka kami mendorong para ASN untuk berkompetisi mendapatkan beasiswa tersebut agar dapat melanjutkan pendidikan dan mengembangkan kompetensinya agar dapat terus berkontribusi dalam pembangunan infrastruktur,” kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam sambutannya pada acara Penandatanganan Perjanjian Kerjasama Pendidikan Kementerian PUPR dan Pembekalan Karyasiswa Tahun 2022 serta Pelepasan Karyasiswa Magister Super Spesialis Teknik Angkatan I Tahun 2020 pada Rabu (9/2/2022) di Kantor Kementerian PUPR.
Program ini merupakan program tailor made yang secara khusus dirancang untuk memenuhi kebutuhan Kementerian PUPR dan mitra kerja guna mendukung percepatan target pembangunan infrastruktur. Untuk membentuk pola pikir, keterampilan serta ketajaman karyasiswa dalam menganalisa permasalahan riil, maka kurikulum program ini dirancang dengan porsi praktek dan magang 75% dan porsi teori 25% dengan masa studi 18 bulan.
Dikatakan Menteri Basuki, bahwa hari ini Kementerian PUPR melepas karyasiswa peserta program Magister Super Spesialis Teknik Angkatan I Tahun 2020 yang telah lulus dengan tepat waktu dan hasil sangat memuaskan. Dari total 159 karyasiswa, 101 peserta telah lulus dan sisanya 58 karyasiswa akan selesai pada pertengahan Februari dan Maret 2022. Dari 101 peserta tersebut, 60 orang diantaranya lulus cumlaude, 32 sangat memuaskan dan 9 memuaskan.
“Saya mengucapkan selamat kepada para karyasiswa yang telah lulus dan berpesan segera kembali ke unit kerja masing-masing untuk berkontribusi aktif sesuai spesialisasinya. Para lulusan diharapkan mampu mengembangkan strategi inovatif serta menunjukkan kinerja yang baik dalam pembangunan infrastruktur yang berkualitas dan memiliki nilai estetika,” kata Menteri Basuki.
Menteri Basuki juga menyampaikan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Diponegoro (UNDIP), dan Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) yang telah mendidik para karyasiswa SDM konstruksi yang berkualitas, kredibel, dan mumpuni di bidangnya. “Saya juga berpesan kepada para lulusan untuk terus menjaga integritas profesi, agar tetap kukuh dan tegar menghadapi realita dan tantangan. Selain itu juga tidak hanya kerja di kantor saja, tapi harus aktif turun ke lapangan hingga misi tuntas,” kata Menteri Basuki.
Sekretaris BPSDM Herman Suroyo mengatakan untuk melengkapi program Superspesialis teknik yang telah berjalan, Kementerian PUPR merintis kembali Program Magister Super Spesialis Non Teknik melalui kerja sama dengan 5 perguruan tinggi mitra, yaitu Universitas Indonesia, Universitas Brawijaya, Universitas Hasanuddin, Universitas Andalas dan Universitas Bina Nusantara dan Program Lanjutan Sarjana Teknik Sipil Universitas Cendrawasih dan D-IV Politeknik Keuangan Negara STAN.
“Bidang studi Magister Super Spesialis Non Teknik ini antara lain Magister Akuntansi Sektor Publik, Magister Hukum Kontrak Konstruksi, Magister Komunikasi Public Relation dan Magister Informatika Keamanan Siber. Peserta Program Magister Super Spesialis Non Teknik sebanyak 62 orang, Program Sarjana Teknik Sipil UNCEN sebanyak 9 orang, dan Program Sarjana Terapan D-IV PKN STAN sebanyak 27 orang,” kata Herman.
Turut hadir Plt. Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan Kementerian Keuangan, para Pejabat Tinggi Madya dan Pratama di lingkungan Kementerian PUPR, para Pejabat Fungsional dan Staf Ahli Menteri PUPR, Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin, Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya, Dekan Fakultas Hukum Universitas Andalas, dan Direktur Politeknik Keuangan Negara STAN. (*)