Lintasnews5terkini.com | Bandung- Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia (PPSDM) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Regional Bandung menggelar pelatihan Bantuan Hidup Dasar (BHD) pada sopir ambulans dan tenaga terkait lainnya untuk meningkatkan pemahaman dan profesionalitas dalam menjalankan tugas. BHD ini dilaksanakan di PPSDM Kemendagri Regional Bandung, Kamis (24/2/2022).
Dalam sambutannya, Kepala PPSDM Kemendagri Regional Bandung Belly Isnaeni menyampaikan, pelatihan BHD ini penting diselenggarakan karena berbagai alasan. Yaitu dalam rangka memaksimalkan profesionalisme sikap dan keterampilan sopir ambulans dan tenaga lainnya sebagai bagian integral dari pelayanan kesehatan.
Dengan BHD ini diharapkan standar pelayanan, standar keamanan, standar keselamatan dalam menyelamatkan nyawa manusia, serta mencegah terjadinya kecacatan lebih lanjut dapat terpenuhi. Untuk itu dibutuhkan skill, ketepatan dan kedisiplinan terutama kerja sama dengan tenaga kesehatan dalam penanganan gawat darurat.
“Tanpa sadar terkadang kita hanya memikirkan ambulans dan pasiennnya saja, sehingga mengenyampingkan sopir dan tenaga pendukung lainnya yang tidak kalah penting peranannya. Banyak orang yang mengira bahwa tidaklah sulit menjadi sopir amnbulans. Namun yang perlu digarisbawahi adalah Teknik dalam mengendarai mobil ambulans tidaklah sama dengan kendaraan lainnya,” katanya.
Selain berisi materi, DBH tersebut juga mengadakan simulasi. PPSDM Kemendagri Regional Bandung telah memiliki dua unit ambulans dan semua perlengkapannya. Sementara untuk bekal materinya sendiri terdiri dari Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT), Peran dan Fungsi pengemudi ambulans, Teknik Operasional Ambulans, Cardiopulmonary Resuscitation (CPR), dan Penanganan Kasus Gawat Darurat Sehari-hari.
Pelatihan ini diikuti oleh 31 sopir ambulans dan tenaga lainnya yang berasal dari Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kemendagri, Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Jatinangor, IPDN Manado, Lembaga Administrasi Negara (LAN), Telkom University, Universitas Padjajaran, beberapa Puskesmas terdekat, serta tenaga sopir dan tenaga lainnya di lingkup PPSDM Regional Bandung.
Sumber : Puspen Kemendagri