Luncurkan SIMPIDI 2.0, Kemenkes: Pendaftaran Intership Dokter dan Dokter Gigi Makin Mudah dan Transparan

Lintasnews5terkini.com | Jakarta – Kementerian Kesehatan melalui Direktorat Jenderal Tenaga Kesehatan memperbarui platform pendaftaran internship dokter dan dokter gigi dengan meluncurkan Sistem Informasi Program Internsip Dokter dan Dokter Gigi Indonesia (SIMPIDI 2.0) di Jakarta pada Selasa (13/12).

SIMPIDI merupakan platform atau situs yang digunakan dalam melaksanakan proses internsip dokter dan dokter gigi mulai dari pendaftaran sampai evaluasi program yang telah digunakan sejak tahun 2014.

Wakil Menteri Kesehatan, Dante Saksono Harbuwono menyebutkan bahwa pembaruan kali ini fokus pada sistem pemilihan wahana internship yang lebih transparan dan berkeadilan dibandingkan versi sebelumnya.

Bacaan Lainnya

Pada versi terbaru ini, para peserta Internsip bisa memilih wahana yang diinginkan sekaligus dapat memonitor pelaksanaan internsip secara mandiri melalui Fitur Monitoring Proses Rekrutmen melakukan registrasi pada SIMPIDI 2.0.

“Bila semula peserta bebas memilih wahana sesuai domisili Kartu Keluarga (KK), yang mana hal ini berpotensi dimanfaatkan oleh oknum yang tidak bertanggungjawab, kini dengan pembaruan SIMPIDI 2.0, wahana dapat dipilihkan oleh sistem sesuai domisili KK,” kata Wamenkes.

Tak hanya itu, pada fitur SIMPIDI 2.0 juga semakin lengkap dengan adanya proses pemilihan wahana, unduh Pakta Integritas, serta jadwal dan berita terkini terkait program internship.

“Kita terus lengkapi untuk memudahkan para peserta internship yang akan mendaftar,” ujar Wamenkes.

Platform SIMPIDI sendiri sudah digunakan untuk pendaftaran internsip sejak tahun 2014. Hingga tahun 2022, jumlah peserta yang telah ditempatkan sejumlah 98.209 dokter di 34 provinsi, yang berasal dari 74 Fakultas Kedokteran, dengan melibatkan 2.500 dokter pendamping internsip di 1.824 Wahana baik Rumah Sakit dan Puskesmas.

Program Internsip Dokter Gigi (PIDGI) Perdana baru dilaksanakan pada bulan November Tahun 2022. Sebanyak 392 dokter gigi yang berasal dari 25 FKG telah ditempatkan di 17 Provinsi, pada 43 Paket wahana di 42 Kabupaten / Kota.

Melihat manfaatnya yang besar bagi pemenuhan dan pemerataan layanan kesehatan di Indonesia, Wamenkes mendorong agar kedepan SIMPIDI terus dikembangkan dan ditingkatkan.

“Saya berharap aplikasi ini dapat mempermudah dan juga bermanfaat bagi semua pengguna dan stakeholder Program Internsip Dokter dan Dokter Gigi Indonesia. Kami juga tetap menunggu masukan untuk penyempurnaan dan pengembangan SIMPIDI 2.0,” harap Wamenkes.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Tenaga Kesehatan Arianto Anaya melaporkan bahwa dengan diresmikannya peluncuran SIMPIDI 2.0, diharapkan tidak ada lagi kendala seperi isu jasa klik, joki pilih wahana, joki mengisi e- Log Book kinerja, server eror serta monitoring dan evaluasi yang masih terbatas, sehingga siap digunakan pada penerimaan peserta internsip di awal tahun 2023.

“Setelah launching ini, pada penerimaan Januari 2023, kita sudah akan menggunakan sistem yang baru,” kata Dirjen Arianti. (*)

Catatan Redaksi : Apabila ada pihak yang merasa dirugikan dan/atau keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita tersebut di atas, Anda dapat mengirimkan artikel dan/atau berita berisi sanggahan dan/atau koreksi kepada Redaksi kami, dan/atau menghubungi wartawan kami, sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) Undang-Undang Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers. Artikel/berita dimaksud dapat dikirimkan melalui email: lintaslimaterkini@gmail.com Terima kasih.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *